KULINER


Minuman Khas Kota Tuban, Tuak dan Legen

Petani toak Tuban


  Sebenar tuak dan legen itu sama dari satu pohon yaitu pohon siwalan,cuma beda cara proses pembuatan.Tuak mengalami berbagai tambahan dalam proses pembuatannya,sedang Legen murni dari tetesan "wolo" yang aslinya dalam sehari hanya menghasilkan kurang dari 1 liter cairan saja di tiap batang "wolo". Proses penyulingan ini selama kurang lebih 24 jam.
                            Toak asli
  Hal itu saya buktikan sendiri yang menunggui sang penjual langsung dari pohonnya. Saya berfikir,lantas cara bagaimana kok banyak legen beredar begitu banyaknya dan tidak basi dalam beberapa hari ? ,ternyata legen yang di jual di kios-kios tersebut bukan legen asli. melainkan sudah di proses oleh manusia.
       Toak dan Legen baru turun dari pohon
   Begitu juga dengan tuak,yang ternyata juga ada yang asli dan olahan. yang asli menurut sang ahlinya tanpa di proses,tapi kendalanya sama. Yaitu sedikitnya hasil sulingan. sehingga minim pula pendapatan dari hasil penjualan.

Untuk menyiasati langkanya produksi dan minimnya pendapatan,maka ada tangan-tangan jahil dengan mengolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan hasil yang jauh dari pada tidak olahan.
               Toak di gelas bambu/CENTHAK
   Maka kalau kita membeli legen di kios-kios sepanjang jalan widengan atau di terminal wisata,maka kita hanya bisa merasakan seperti minuman bikinan pabrik. sangat berbeda kalau kita membeli langsung di pemanjat atau penjual pertama.

Tuak dan Legen yang asli hanya bisa bertahan rasanya dalam beberapa jam dari pengambilan di pohon siwalan. untuk itu saya yakin bahwa yang di jual di kios itu mengandung zat pengawet dan zat penambah rasa.

Comments

Popular posts from this blog

Air Terjun Banyu Langsih Tuban

Singgah di Rumah Pohon TPK Jatirogo TUBAN